Selasa, 04 November 2008

LIMBAH KOMPUTER

Pengelolaan Limbah Lampu
Lampu pendar (flourescent) merupakan jenis lampu yang digolongkan sebagai limbah B3 karena adanya merkuri dalam jenis lampu tersebut. Lampu ini terdiri atas tabung kaca yang diisi dengan campuran gas argon dan uap merkuri yang berasal dari tetesan merkuri yang ditambahkan saat pembuatan lampu berlangsung. Bagian dalam tabung kaca dilapisi dengan fosfor,yang memberikan cahaya yang terlihat (visible) jika terpapar oleh radiasi sinar ultra violet yang dipancarkan ketika dua electron terluar atom merkuri kembali ke kondisi semula setelah dibangkitkan pada tingkatan tertinggi dibawah pengaruh medan listrik yang kuat.

Di Indonesia, masih sulit untuk mengidentifikasikan apakah sebuah lampu mengandung merkuri atau tidak. Masalahnya, tidak ada kewajiban bagi produsen untuk memberikan indikasi atau penandaan atas produk mereka. Di kebanyakan negara maju, informasi bagi konsumen antara lain ditunjukkan dengan pemberian symbol Hg (hydragirum) pada lampu yang mengandung merkuri adalah penggunaan ballast. Ballast jelas terlihat pada lampu fluorescent berbentuk tabung. Namun pada lampu fluorescent berbentuk kompak, ballast tidak terlihat karena menyatu dengan dudukan lampu. Ballast merupakan alat yang berfungsi untuk menyediakan dan mengendalikan voltase lampu termasuk menstabilkan aliran listrik. Selain lampu fluorescent, dengan berbagai variannya, merkuri juga terdapat dalam lampu HID (high intensity discharge).

Termasuk dalam kelompok ini adalah lampu metal halide, lampu sodium bertekanan tinggi seperti yang digunakan untuk penerangan jalan, dan lampu uap merkuri. Lampu HID umumnya tahan lama, damn memiliki daya terang yang lebih besar dibanding lampu fluorescent . lampu HID juga membutuhkan ballast yang disesuaikan dengan tipe lampu dan daya yang dipergunakan. Lampi HID dapat dikenali karena membutuhkan periode pemanasan sebelum mencapai terang sempurna.


Tidak ada komentar: